BOKEP SISWI DEWASA

Bokep Siswi Dewasa

Bokep Siswi Dewasa

Blog Article

Ijin mengshare sebuah cerita dari lubuk imajinasi paling dalam. Mudah2an cerita ini dapat memperkaya khasanah pengetahuan dibidang perimajinasian liar kita.

Part 1
Lahirnya sebuah obsesi

Aroma udara yang segar dihasilkan oleh pepohonan sangat mudah didapat ditempat ini. Desa ini sangat sejuk karena wajar masih jauh dari aktivitas industrialisasi dan warganya pun masih memiliki pola hidup yang sederha

Remaja

Standar berkecukupan disini hanya cukup memiliki rumah petak, dan memiliki sawah untuk di garap. Tak hayal para pemuda produktif desa ini tidak lahir keinginan untuk merantau.

Desa ini disebut Desa Kumbang. Rata2 warganya memiliki profesi sebagai petani kopi dan tebu, ada juga beberapa memiliki sawah yang ditanami padi. Latar kehidupan di desa ini tidaklah jauh dengan desa dipedalaman. Dimana warganya masih taat akan adat istiadat dan religius.

Namun kadang memang gunung es tidak terlalu tampak besar dipermukaan. Ia akan terlihat besar apabila orang dapat melihat hingga didalam. Desa kumbangpun demikian. Terlihat sebagai desa yang aman dan menawarkan kesejukan bagi orang yang mengunjungi, namun memilihi sisi bopeng yang parah bagi beberapa orang warganya. Tempat yang terlihat baik, kadang menjadi tempat ternyaman dan teraman menyembunyikan kejahatab dan kebejatan.

——–

Itulah sedikit gambaran dari tempat hidup yang aku diami. Namaku amad umurku saat ini berusia 18 tahun. Usia dimana sudah cukup merekam suatu kejadian dan cukup mengolah getirnya perasaan dan penderitaan. Sebagai remaja yang baru kelas 3 SMA, aku hidup dengan ibuku yang bernama Dewi 40 tahun. Sedikit gambaran tentang ibuku, ibuku adalah ibu rumah tangga biasa yang berkerja sampingan berjualan diwarung kecil yang dikelolanya sendiri. Dari tampilan ibuku termasuk wanita yang sopan, memakai daster panjang dan menggunakan hijab apabila sedang berjualan atau diluar rumah. Ia tergolong wanita yang memiliki wajah sangat sensual dan bentuk body yang semok. Memiliki tinggi 159 cm dan berat 60kg dengan payudara besar dan lekuk pinggang yang sedikit menungging, membuat terkespose pantatnya yang bulat. Ditambah kulit ibuku khas orang palembang yabg kuning langsat, tak ayal membuat setiap laki2 menelan ludah melihat ibuku. Dari sana pulalah ayahku mendapat pekerjaan di kota palembang lewat sanak ayahku yang lebih dulu menjadi bos pengepul ikan dipalembang yang bernama Pak Angkoro yang berusia 50 tahun. Ayahku Herman 42 tahun adalah seorang pegawai disebuah pelelangan ikan di kota Palembang. Ayahku yang sudah sering merantau bisa sampai menghabiskan waktu tahunan baru bisa balik. Sejak 7 tahun yang lalu, ayahku mendapat pekerjaan tersebut, mulai saat itu ibu dan aku terbiasa hanya merasakan kedekatan ayah hanya via telpon. Ibuku memang dianugrahkan paras dan body yang seksi, namun aku bingung mengatakan apakah itu merupakan anugrah atau ….

Hal itu aku rasakan dimulai dari sebuah kisah, dimana suatu hari setelah aku dan ibuku pulang dari beribadah, ibuku dan aku berjalan melewati jalan utama desa kumbang. Saat itu sekitar jam 6 sore banyak terlihat warga desa lalu lintas di jalan yang sama. Ada yang pulang dsri berjualan dipasar, ada yang pulang dari sawah, maupun pulang dari beribadah. Disana aku berpapasan dengan seorang laki2 paruh baya yang awalnya berpapasan dengan kami, lalu sekian meter berikutnya aku mendapati ia sudah berbabalik dan justru mengikuti aku dan ibuku, aku tau laki2 itu bernama pak Udin, sebagai penjaga pasar di desaku.
Dari gelagatnya aku menangkap matanya tertuju pada belahan pantat ibuku yang saat itu masih berbalut sajadah. Walaupun ia dibelakangku aku tau betul gelagat laki2 apabila bertemu ibuku, pasti selalu terangsang. Ibu yang saat itu menggunakan daster warna maroon, berjalan agak cepat. Aku mendengar siulan yang seolah menelanjangi ibuku dari pak udin, lansung berbalik dan menatap pak udin karena dongkol dengan perlakuan kurang ajar terhadap ibuku.

Aku: kenapa pak?
Pak udin: engga kok mad, aman aja

Ibuku yang ngeh akan situasi gantung tersebut lansung memberi kode dengan menggeleng santai, seolah mengatakan “udah nak biarin aja”
Lansung aku meneruskan perjalanan kerumah dan akhirnya pak udin pun kembali berbalik ke tujuannya.

Ibu: udah nak, biarin aja pak udin itu

Seolah menenangkan aku dan sekaligus mengapresiasi usahaku dalam menjaganya.
Akupun lega dan kembali berjalan menuju rumah.
Dalam perjalanan pulang aku menayakan kepada ibuku,

Aku: bu, ibu mau ke warung lagi yah sekarang?
Ibu: iya nak, ibu kan belum nutup warung, lagian juga warung tutup jam 7, kalau gitu km balik pulang dulu biar ibu sendiri ke warung.
Aku: emang ibu gpp sendiri??
Ibu: wesss gpp lek, udh biasa. Sambil tersenyum ibuku memberi penenang untukku.

Saat dipersimpangan aku mengambil jalur kiri menuju kerumahku. Dan ibuku kanan menuju warung. Disana kami terpisah.

Setelah 10 mnt berjalan aku sampai dirumah, sedikit gambaran rumah kami. Kami memiliki rumah petak sederhana dsri bata yang belum diplester dan tanpa ada atap. Maklum kami warga yang ekonominya masih kurang baik. Disana kami hanya memiliki kamar mandi, dapur, ruang tamu sempit dan 2 kamar tidur, kamarku dan kamar orangtuaku. Kamar kamipun tidak memiliki pintu hanya korden sebagai penutup dan pemisah antara kamar dan ruang tamu.
Begitu aku masuk, aku mendapati barang dagangan ibu baru sampai diantar oleh kurir. Ini adalah barang dagangan untuk diwarung, dan aku inisiatif untuk mengantarkan barang dagangan itu kepada ibu, supaya besok ibu tidak perlu terlalu pagi bangun membawa barang ini. Akhirnya aku memutuskan untuk kembali kewarubg menyusul ibuku.

Setelah berjalan 15 menit, akhirnya aku sampai di dekat warung. Dari jarak 15 meter. Aku melihat pak RT celingak celinguk seolah ingin memastikan situasi disekitar warungku, dalam bathin aku penasaran dan hendak mengintip sebenarnya apa yang dilakukan pak RT. Aku mencari tempat yang strategis untk menguping dan mendapat posisi dibalik pohon mangga dkat warungku.

Pak rt: wik, ada telor?
Ibuku: ehh pak rt, kok tumben pak rt belanja, bu rt mana?
Pak rt: dirumah, lagi sambil pantau aja dek,
Pak rt berbicara pada ibuku. Namun matanya menyorot buah dada ibuku yang dibalut daster tipis yang mencetak. Ibu setelah mengganti sajadang menggunakan daster mewar batik sampai ke bawah dan jilbab warna coklat. Namun aku juga nenyayangkan kenapa dsster ibuku sangat tipis.

Ibuku: mau berapa kg pak?
Pak rt: ehhh…. Anu …. Eee… 1 kg ajah dek. Ini uangnya (sambil memberi puang 100rb)
Ibuku: oalah, gk ada yang kecil kah pak?
Pak rt: gk ada punya saya besar semua wik, hehehe (sambil terkekeh mesum menggoda ibuku)
Ibuku: tunggu ya pak, saya ambil kembalian dulu.
Ibuku tidak merespon godaan itu. Walaupun terlihat tidak nyaman namun ibuku berusaha bersikap santai.
Sambil berbalik badan, ibuku mengambil kotak uang yang ditaruh diatas lemari yang posisinya agak tinggi. Dimana posisinya membelakangi si pembeli. Karena agak tinggi ibu harus jinjit untuk mengambilnya. Karena posisinya menjinjit, daster yang digunakan ibuku mencetak pinggul dan pantatnya yang semok. Disana aku melihat pak rt menelan ludah dan memeras kontolnya dibalik sarung lusuhnya, seolah sedang menelanjangi ibuku. Sorot mata yang selalu ingin memperkosa ibuku, sudah sering aku lihat dari pak rt sejak lama.

Ibuku: ini pak kembaliannya.
Pak rt: ohh iyaa, makasi dek dewik. Herman suamimu kapan balik,?
Ibuku: yahhh, lama mas herman mahh. Masih di luar kota pak,
Pak rt: waduhh, kesepian dong dek dewik, kasian bapak.
Ibuku: engga kok pak, kan ada amad kadang ada juga bapak mertua. Gk sendiri kok.
Pak rt: hehehe, ohhhh, iyaudah saya balik dulu yaa (dengan mata masih tetap tertuju pada belahan montok bukit ranum ibuku dibalik daster)

———
Itulah gambaran awal mula kisahku yang akan sangat mengocok emosi, yang akan aku ceritakan. Memang ibuku memiliki daya tarik sensual yang luar biasa, yang akan menjadi serigala bagi keluargaku. Karena kadang serigala bukan datang dari luar, kadang datang dari dalam. Pepatah mengatakan pagar makan tanaman.

Di desa kumbang ini, aku juga bersebelahan rumahku dengan kakekku, ia bernama rahmat. Orang2 memanggil abah rohmat, berusia 63 tahun. Rumah kakekku hanya berjarak 8 rumah dari rumahku. Kakekku memiliki halaman depan yang luas dan lansung menghadap jalan, tempat itulah yang dimanfaatkan oleh ayahku untk membuka warung yang dikelola ibuku.

Di hari minggu, kami biasa membuka warung agaj suang sekitar jam 9an, waktu itu kami manfaatkan untuk bersantai dari aktivitas produktif mingguan. Kami yang pagi hari terbiasa bangun subuh, dan setelah usai subuh ibu tidur aku tetap teejaga, kadang menonton dan main hp. Itulah ibuku, apabila dirumah hanya menggunakan kemben batik dan sudah sering aku protes,

Aku: buk, gk enak deh cuma pake kain gitu aja dirumah, (sambil cemberut)
Ibuku: gpp lek, panas too. Lagian rumah kan cm ada kamu.

Aku membiarkan saja dan sudah terbiasa dengan cara ibuku berpakaian tersebut. Masalahnya apabila ibuku hanya berbalut kemben saja. Akan sangat menggairahkan, kemben biasa tidak mampu membendung payudaranya yg montok. Ditambah mulus pahanya akan sangat mengundang birahi siapapun yang melihat, aku kwatir apabila sewaktu2 ada orang bertamu melihat ibuku seperti itu akan sangat tidak fokus.

Dan hal kecil itupula awal kehidupan kami berubah.

Disuatu minggu, aku bangun jam 7.00 seperti biasa aku melaksanakam aktivitas membereskan kamar, menyapu halaman dan menonton tv. Disaat semuanya sudah beres, waktu masih menunjukan pukul 8 pagi, namun ibuku masih belum bangun. Maklum karena ibu saat diwarung jarang dapat jatah tidur siang. Setelah semuanya beres, aku memutuskan untuk mandi. Karena rumah kami kecil, jadi apabila ada tamu akan terdengar dari kamar mandi atau dari sudut manapun dirumah. Disaat aku masuk kamar mandi, aku melihat kain batik yang biasa digunakan ibuku saat di tumah, beserta bh yang sudah longgar akibat begitu seringnya menahan payu dara ibuku. Namun ada yang aneh dari kain ibuku.

Saat aku dekati dan amati, ada bercak lendir putih yang cukup banyak pada kain tersebut. Setelah aku amati lebih seksama, aku yakin itu merupakan sperma laki2, tapi siapaa??? Beribu terkaan muncul dalam hatiku. Namun aku ragu untuk menanyakan ke ibu. Apabila dikatakan ada penyusup, namun siapa? Saat aku sekolah dan ibu diwarung rumah pasti kami kunci, dan kunci kami taruh di rak sepatu depan. Hanya kami dan kakek yang tau posisi kunci itu.

Tapi tunggu!

…… Ahh tidak mungkin,
Tapi kalau tidak siapa lagi? Pikiranku yang tertuju dan mencurigai seseorang, namun hatiku tetap membantah dengan dasar tidak memiliki bukti. Ahh sudahlah. Akhirnya aku melanjutkan mandiku.

Hingga 20 menit aku mandi, terdengar pintu depan ada yang mengetok. Dsri kejauhan aku dengan suara berat laki2.
“madd, udah bangun kah kalian?”
Benar, itu suara kakekku. Kakekku dulunya petani kopi yang memiliki kebun namun kini dikelola oleh anak buahnya, kakek hanya mendapat separuh dari hasil panen kopi tersebut.

Aku: iyaa bah masuk ajaa. Amad lagi mandi(aku berteriak dari dalam kamar mandi mempersilahkan abah masuk.
Abah: yaudah, lekas mandi lek, abah bawakan sesuatu ini.

Aku melanjutkan dengan mencuci bajuku selama seminggu yang telah aku gunakan. Sekitar 20 menit aku mencuci bajuku, termasuk kain ibu yang berisi sperma agar tidak dikira hasil perbuatan aku.

Setelah slesai, aku menghampiri kakekku yang aku lihat diambang pintu kamar ibuku.

Aku: duduk bah, mau amad buatkan teh atau kopi?
Abah: ehhhh, anuuu, ahhhhh kopi aja lek, kopii yaaa.
Aku: yowes, tunggu yaa. Tak buatkan dulu.

Saat sedang menunggu air masak, aku berfikir ada yang aneh. Jarak waktu abah masuk hingga aku slesai mandi 20 menit, tapi kenapa abah terpaku berdiri didepan kamar ibu?
Aku curiga, mengecek dan memastikan sesuatu.
Saat aku kedepan, pura2 bilang kalau gula habis. Hendak mengambil di kamar ibu, dan DEGGG. Aku melihat ibu tidur terlentang dengan kain batiknya awut awutan, mempertontonkan pahanya yang mulus, pantas abah sedari tadi berdiri di depan kamar, rupanya memanfaatkan transparansi korden kamar ibu, untuk mengintip ibu tidur. Aku juga sempat melintas kembali ke dapur melihat sesuatu yang menyembul dari balik sarung lusuhnya. Ternyata benar, abah selama ini menyimpan hasrat kepada ibuku, yaitu menantunya sendiri.

Aku melanjutkan membuat kopi tsb, abah melanjutkan duduk sambil menonton tv. Saat aku kembali memberi kopi abah, saat itu abah menyerahkan bingkisan.

Aku: apa ini bah? Makanan tah?
Abah: iyaa lek, martabak buat kamu, makan lahh.
Aku: beli martabak dimana pagi2 bah?
Abah: adalah pokoknya. Oiya ayahmu kapan balik?
Aku: masih lama bah, baru sebulan lalu balik, nanti lebaran lagi baru deh kayaknya (aku menjawab sekenanya)

Saat abah sedang minum kopinya, saat itu juga ibu sudah bangun terlihat menyapa mertuanya yang kebetulan hanya menggunakan kain batik tidurnya.
Ibu: ehh, abahh udah lama bah?
Ada jeda yang aneh, sekitar 5 detik. Dimana mata kakekku seolah menelanjangi menantunya yang sintal itu.
Abah: ehhhh, iya wi baru nih. Udah dibuatkan kopi nih sm amad. Hehe
Ibu: ohh baguslah, dewi sek mau ke kamar mandi sebentar bah,

Aku yang melihat tatapan abah, selalu tertuju pada gerakan pantat ibuku yang menjauh dari kami, sungguh aku tau tatapan mesum itu. Dan disaat jeda lagi, aku memecah konsentrasi abah dengan inisiatif bertanya,

Aku: abah kapan lagi ajak aku ke kebun?
Abah: ehhh, iyaaa. Kapan2 toh lek, skrng belum juga panen. Nanti panen pasti tak ajak, kan lumayan abah dpt tenaga gratis. Hehehehe. (tertawa sambil terkekeh, menyeruput kopinya)
Aku: bayarlah, masak juragan rahmat nyari gratisan (balasku bercanda).

Saat aku lihat sarungnya, masih ada gundukan yang terlihat. Rupanya abah masih horny dengan ibu.

Setelah dirasa lama menunggu penampakan ibuku yang tak kunjung muncul, akhirnya abah memutuskan untuk balik kembali kerumahnya.

Rasa curiga dalam hatikupun mulai muncul mencium gelagat aneh abahku. Walau bagaimanapun juga aku harus tetap respek terhadapnya.

———-

Pov abah rahmat

Sungguh luar biasa sensasi melihat menantuku yang satu ini, betapa beruntung herman memiliki istri yang sintal macam dewi, kulitnya putih, postur pantat yang menungging dan ditambah payudara yang besar dan kencang memang selalu membuat hati dan kontolku berdenyut. Apalagi aku lihat dia adalah menantu yang sopan dan alim, membuat bertambah kagum dan nafsuku kepada dewi.

Sudah lama memang aku menyimpan nafsu terpendam kepada dewi, semenjak pacaran dengan anakku pun aku sudah sangat tertarik ingin memperkosa dewi dan menikmati memeknya yang harum itu. Obsesi inilah yang membuat aku selalu mencari cara untuk dapat diam2 menikmati tubuhnya dari jauh.
Akulah yang dulu sebenarnya mendesak anakku menyuruh istrinya berjualan di depan rumahku, walaupun herman ogahan dengan saranku. Tapi karna kegigihanku. Aku dapat mengarahkan herman anaku sesuai keinginan bejatku. Diwarung depan rumahku aku sering diam2 dari jauh menikmati tubuh berbalut daster tipis milik dewi. Sesekali pula aku membantunya berjualan hanya sekedar ingin menghirup wangi tubuhnya sudah membuat fantasiku kemana2. Disana pula aku mengetahui bapak2 desa yang berbelanja juga menaruh nafsu pada menantuku. Memang tak bisa dipungkiri wanita berjilbab dan sopan yang memiliki tubuh yang menggebu justru memiliki daya tarik yang magis.

Sampai suatu hari, aku hendak kerumah untuk meminjam gergaji milik herman, aku kerumah menantuku, rumah yang terlihat sepi yang aku tau posisi kunci lansung masuk kedalam untk mengambil gergaji. Namun setelah masuk, dan kebetulan menengok ke wc, aku melihat kain kemben yang dipakai menantuku, sekaligus aku melihat bh miliknya. Aku yang sudah menyimpan nafsu sedari lama kepada menantuku, lansung mengambil dan menghiruk aroma kain tersebut. Seketika kontolku tegang. Lansung saja aku melepas sarungku dan mengocok penisku sambil membayangkan sedang menyetubuhi menantuku, Cersex Mertua
Sshhhhhh.. …… Aaahhhhhhh. Nduk. Tempikmu suatu saat pasti akan kudapatkan…. Aaahhhh ooohhhhhh. Ssshhhh….
Tak lama aku mengokok dan

Crooottt. Croottt. Crottt…..

Spermaku berhamburan mengenai kain dan bh menantuku.
Ahhhh sunggung nikmat. saat mencapai puncak aku mengerang dan membayangkan menantuku yang sintal tsb. Akhirnya Aku kembali ke rumah dengan gergaji yang aku bawa.

Aku sebenarnya adalah laki2 tua yang cukup beruntung. Memiliki 2 orang anak, laki2 dan perempuan. Yang sulung herman suami dewi dan yang satu sukma yang barusaja menikah dengan suaminya bernama broto yang terpaut jauh umurnya. Broto 35 tahun sedangkan sukma baru 27 tahun.
Aku sementara tinggal sendiri dirumah karena istriku dirumah sukma demi membantu sukma mengurus anak bayinya yang baru lahir.
Itu juga merupakan siasatku, dimana aku arahkan istriku untuk membantu anaknya di kota, sehingga aku leluasa meraih dewi menantuku.

Memang aku tau, bahwa diriku adalah pria tua yang bejat, namun pikiran baikku sudah kadung tertutup nafsu pada tubuh menantuku yang hot tersebut. Sampai nafsuku tersebut mendorongku untuk melakukan aksi nekat dan bejat demi memuaskan nafsuku.

Aku pernah dulu, sengaja membelikan es cendol kepada dewi, aku membelikan 2 untk aku bisa makan bersama dengan menantuku di warung. Namun satu es untuk menantuku aku semburkan spermaku agar aku dapat membangunkan fantasiku dimana menantuku meminum air maniku.

Abah: nduk. Abah bawakan es ni. Kita makan bersama yaa.
Dewi: haduhh, abah. Jangan repot2 repot. Hmm matur suhun bah.
Abah: kamu udah aku anggap anak sendiri, yasudah ayo kita makan.

Saat aku menyantap es cendol tersebut, aku memperhatikan dewi yang malu2 memakannya di depanku. Entah karena segan, atau menyadari rasa aneh dari es cendol yang kuberikan.

Dewi: enak bah, ini isi kayak macam agar2 yaa, makanya bisa lengket es nya.
Abah: (aku terkekeh dalam hati, merasa puas, “itu bukan agar2 itu maniku yang kau minum, suatu saat kontolku akan kuhujam ke mulut dan memekmu sampai kamu gk bisa jalan lurus lagi nduk) iyaa, itu mungkin dari tepung sagunya nduk, habiskan yaa.

Itulah bagaimana aku menaruh obsesi seksualku justru kepada menantuku, yang seharusnya aku anggap anak. Namun aku tidak bisa membendung kontol tuaku yang masih merasa muda ini.

Sampai pada suatu kejadian. Aku mendapatkan ide briliant untk mendapatkan dewi seutuhnya. Kejadian kemarin, disaat aku melihat amad mengintip pak rt yang sedang menggoda menantuku.

Aku tau, bahwa cucuku sadar ibunya adalah objek fantasi laki2 mata keranjang, namun tidak memiliki mental untuk menolak. Hanya sebatas protes dalam hati. Hal itulah yang akan aku manfaatkan.

Hahahahahhahaaha.
Aku terkekeh penuh kemenangan melihat kejadian itu, menyadari bahwa tubuh dewi akan aku dapatkan
Aku baru sampai di rumahku di kampung. Dah dua minggu aku tak balik kampung kerana ada urusan di Kuala Lumpur. Aku bukannya kerja di sana tetapi ada urusan menjadi broker. Macam macam barang kujual termasuk tanah dan barang-barang mistik seperti delima merah, rantai babi dan sebagainya.

Biasanya kubalik kampung pada hari Jumaat. tetapi hari Selasa aku dah balik kampung yang menyebabkan isteriku terkejut kerana kubalik awal.

“Awal balik bang,” katanya ketika dia ambilku di bandar dengan kereta Vivanya pada jam 7 petang.
“Minggu ini banyak urusan ditangguh, jadi lebih baik balik kampung dulu,” kataku.

Malam itu isteriku yang bekerja malas masak.Jadi kami order nasi goreng di kedai sebelah yang bafru tiga hari buka. Sebenarnya kedai di belakang rumah kami bukanlah kedai tetapi rumah teres dua tingkat corner lot yang dijadikan kedai makan siap dengan skrin tv besar. maklum ajalah sekarang musim bola piala Euro.

Di taman kami memang tiada kedai makan kerana taman kami baru sahaja dibuka tiga bulan lalu. Maka di kedai baru itulah ramai orang lepak tengok bola sambil menikmati makan makanan bergoreng. Penghuni-penghuni bujang tak perlu pergi ke kampung sebelah yang lebih kurang 2km dari taman kami untuk belikan makanan.

“Kita beli nasi gorenglah bang,”kata biniku.
“oklah,” jawabku.
Biniku buka pintu dapur dan panggil pelayan perempuan untuk order dua bungkus nasi goreng.

Ketika isteriku mandi, kudengar handphonenya berbunyi menandakan masuk sms.

Aku buka handphonenya dan lihat ada sms dari nombor yang tidak disave. Sms itu kata dia dah sampai di tempat yang dijanjikan. Aku syak mesti sms itu dari kawan lelakinya.

Isteriku tak tahu aku dah baca sms dari lelaki yang tidak dikenali.

Aku turun ke bawah menonton Astro. Biniku yang sudah siap mandi terus ke dapur tanya pelayan dah siap ke nasi goreng yang ditempah.

“kak, kita belum masak lagi. Pukul 10 baru masak,” kata budak tu.
“Tetapi kenapa tak cakap tadi? kami duduk tunggu juga nasi goreng. Tak jadi orderlah. Cancel, ” kata biniku dan beritahuku nak keluar untuk beli nasi goreng di bandar.

Aku terus menonton tv ketika isteriku keluar. Sejam kemudian baru dia balik.

“lamanya beli nasi goreng,’ kataku.
“beli di bandar. Orang pulak ramai,” katanya. Memang taman kami dengan bandar sejauh 10 km. Pergi balik dah 20km. Kalau jalan tak jem, 20 minit pergi balik dari bandar.

Aku syak biniku sambil order nasi goreng itu dia bertemu dengan kawan lelakinya dalam sms tadi di kedai makan di bandar. Aku tak sempat salin nombor handphone lelaki itu untuk siasat siapa lelaki yang cuba mengurat biniku.

Bila biniku masuk bilik air, kucek handphone biniku dalam handbagnya. biasanya dia berani letak handphonenya di mana-mana tetapi aku hairan kenapa dia letak handphonenya dalam hand bag dan ditutup pula. Dia bimbang lelaki itu smsnya lagi kot, fikirku.

Aku buka dan lihat sms itu sudah dipadam. Rugi aku tak salin nombor handphone lelaki itu masa dia mandi tadi.

Malam itu masa kumain dengan biniku, kutanya siapa yang sms dia pakai nombor handphone 014 tetapi dia diam.

“mana ada,” katanya.
“Saya dah baca sms tadi. Dia kata dah sampai,’ kataku.
“Tak adalah. Adik angkat,” katanya.
“Awak pi jumpa adik angkat ke?’ tanyaku.
“tak adalah,” nafinya lagi.
“Nanti terangkat,” kataku ketika sedang menghisap teteknya. Kami main malam itu dengan penuh kepuasan kerana aku beritahu biniku aku tak kesah dia ada boyfriend ke, adik angkat ke asalkan dia bahagia. Senang sikit aku bebas dengan girl friendku di Kuala Lumpur. Dia tak perlu call aku banyak kali aku ada di mana setiap malam kalau dia sibuk dengan adik angkatnya.

Biniku kurang cerdik. Masa dia mandi pagi itu aku cek missed calls dan received calls dalam handphonenya. Ternyata ada nombor hp 014. Aku pun siasat nombor hp itu dengan pura-pura tanya Mamat dan dia jawab salah nombor. Aku pun tanya siapa dia. Dia pun jawab namanya Kadir bekerja di pejabat kerajaan. Orangnya baru 35 tahun lebih muda 10 tahun dari biniku. Sudah beristeri dan ada anak dua orang.

Aku pun suruh kawanku mengekori keretanya ke mana dia pergi. Selepas jam 5 petang Rabu itu, dia ada jumpa biniku sekejap minum air. Kawanku, Halim kata memang nampak mesra mereka berdua.

Pada petang Jumaat itu biniku kata esok dia nak pergi kuantan dengan bossnya Ani.

“Pergilah,”kataku.

pagi esok, bila biniku keluar jam 8 pagi, aku suruh kawanku ekori kereta biniku dan buat laporan dari masa ke semasa.

“Keretanya diparking di Shell dan dia naik kereta Kadir ke Kuantan,” lapor Halim pada tepat jam 8.30 pagi.
“Ikut dia ke Kuantan,” kataku.

Halim mengikut kereta Persona kadir ke Kuantan. Tepat jam 9.30 pagi, Halim call dari Kuantan.

“Mereka singgah di Grand Continental minum di coffee house,” lapor Halim.
“Ikut mereka jangan sampai mereka tahu siapa u,” kataku.
“U jangan bimbang, i kenal casher hotel ini. I pergi ambil bilik dulu. Bila dia nak cek in, i dah ada dalam bilik itu tengok apa dia orang buat,’ kata halim.

Halim terus jumpa casher hotel kawan baiknya. Dia terus ambil kunci. Dia kata kalau orang dalam coffee house nak cek in, beri kunci bilik itu dan suruh dia isi borang macam biasa. Kawannya amat faham apa yang Halim buat.

Seperti diduga setengah jam kemudian, Kadir mara ke receptionist dan mengisi borang check in bilik. Biniku masih menunggu di cofee house. Kadir terus masuk lif dan hilang ke tingkat 6. filmbokepjepang.sex Bila dia masuk bilik, dia terus sms biniku yang berada di dalam cofee house. Oleh kerana mereka masuk berasingan, jadi orang tak suspect mereka bercouple.

Halim sedang sembunyi di bawah katil di bilik itu. Kadir tak tahu Halim ada di situ yang akan merakam perbualan mereka.

Aku terima sms dari Halim yang mengatakan jangan call dia. Hanya sms saja kerana handphone sedang disilence bunyinya.

“bini u dah masuk bilik,” sms Halim kepadaku.

Kadir terus merangkul biniku di pintu bilik. Mereka berkucupan dan terus Kadir memimpin biniku ke katil. Apa lagi mereka pun beromen di atas katil.

“mandi dululah sayang,’ kata biniku.
“okay, kita mandi berdua,”jawab Kadir.
Mereka pun melucutkan pakain masing-masing sambil berbogel terus masuk bilik air. Halim tak berani keluar dari bawah katil untuk melihat mereka dalam bilik air tapi oleh kerana pintu bilik air tidak ditutup maka Halim dengar perbualan mereka berdua.

“Besarnya tetek Zi,” kata Kadir sambil menghisap kedua-dua belah tetek biniku.
“kadir punya pun besar,” kata isteriku sambil meramas-ramas kote Kadir.
“nak hisap,” kata Zi.
“Hisaplah,”kata Kadir. Zi pun terus menghisapnya.
“Keras macam batu. Suami punya dah lembik. Tak sia-sia ada adik angkat,” kata Zi.
“hahaha,” ketawa kadir.
“Nak jilat kak punya,” kata Kadir.
“Jilatlah,” kata Zi sambil baring dalam bilik air.kadir pun terus jilat nonok biniku.

“Kak bangun. Kak menunggeng. Kita main doggy,” kata Kadir. kadir pun masukkan kotenya ke dalam lubang kakak angkatnya.
“Sempitnya kak,” kata Kadir.
“Besarnya Kadir. Panjangnya. Sedap Kadir,” kata biniku.

Lama juga mereka doggy. lepas itu mereka mandi bersama sambil berkuluman lidah. Lepas meeka lap tubuh mereka, terus Kadir dukung biniku ke katil.

“Gagahnya adik angkat. Suami tak pernah dukung,’ kata biniku bila Kadir mendukungnya ke katil.

Mereka terus main secara missionary biniku duduk di bawah, Kadir duduk di atasnya. Selepas itu biniku duduk di atas.

“Sedapnya. Bila batang keras begini cepat kak Zi nak keluar air ni,’ kata biniku lagi.

“Aaaah,aaah,aaah,” kata biniku yang sudah orgasme. Kadir suruh biniku menunggeng di atas katil dan sekali lagi dia hentam biniku secara doggy style.

Kali ini kadir pula yang cepat muntaha. Lepas main mereka berehat.

“berapa lama sewa bilik?” tanya biniku.
“Dua jam,” jawab Kadir sambil memeluk biniku di atas katil. mereka berdua telanjang bulat.
“Sebelum balik nak lagi,’ kata biniku.
“Okay. Kita rehat dulu nanti kita sambung balik,” kata Kadir.

Halim yang duduk mendengar di bawah katil stim walaupun tidak melihat permainan mereka berdua.

Setengah jam kemudian mereka main lagi. kali ini lebih ganas.

“Sakit. I tak pernah main lubang dubur,” kata biniku.
“I masuk sikit sikit. sedap kak,” kata Kadir.
“Memang sedap,’ kata biniku bila diliwat Kadir secara perlahan-lahan.

kemudian mereka check out. Biniku keluar dulu dan menunggu di kereta. 10 minit kemudian baru Kadir keluar dari bilik itu. 10 minit kemudian baru halim keluar dari bawah katil. batangnya yang keras mendengar perbualan di antara kadir dengan biniku.

Petang itu isteriku balik. Aku nampak banyak yang dia shopping di Kuantan. lepas main dengar kadir, kadir ajaknya shopping beg tangan, baju, seluar jeans dan kasut. memang hebat adik angkatnya.

“Lama gi Kuantan,”kataku.
“Ani servis keretanya lepas tu ajak shopping. Dia yang belikan semuanya ini,” kata biniku.

Dalam hati, aku berkata, Ani gi servis kereta ke, atau pukimu yang kena servis oleh adik angkatmu.

malam itu aku keluar menemui Halim dan Halim mainkan semula tape perbualan antara biniku dengan Kadir.

malu aku kepada Halim kerana biniku mencurangiku.

“Bukti dah ada, kau tunggu apa lagi? Kau nak jadi suami dayus?” kata Halim.
“Malam ini aku istiqarah mahu tanya Allah wajarkah aku menceraikan biniku,” kataku sambil berlalu dari situ.

Seperti yang dijangkaku akhirnya biniku diangkat oleh adik angkatnya.segera, membuat kontolku semakin gatal dan tidak sabar.

Report this page